Kegiatan usaha koperasi merah putih atau kopdes beraneka ragam, seperti simpan pinjam, perdagangan atau retail, jasa, industri, dan lainnya
Pada umumnya salah satu tujuan koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi khususnya anggota dan masyarakat desa pada umumnya.
Meningkatkan kesejahteraan anggota dapat berupa harga relatif lebih murah, tingkat bunga yang lebih rendah, pembagian SHU, kemudahan, ekonomi berkelanjutan. Semua itu merupakan manfaat eknomis yang diperoleh anggota dari layanan koperasi.
Kondisi dan karakter di setiap kelurahan tentunya tidak selalu sama. Pemetaan dan analisa kebutuhan anggota dan masyarakat sekitar sangat penting sebagai dasar dalam menentukan strategi usaha koperasi.
Dengan pengelolaan yang baik, koperasi merah putih dapat bertumbuh dan berkembang serta memberikan manfaat ekonomis yang memadai kepada anggotanya.
Layanan koperasi kepada anggota dapat diberikan contoh sebagai berikut:
- SIMPAN PINJAM
- Koperasi simpan pinjam (KSP) atau Unit Simpan Pinjam (USP) adalah layanan koperasi dalam simpanan dan pinjaman untuk membantu anggota dalam memenuhi kebutuhan finansial mereka, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
- Penentuan tingkat bunga simpanan dan pinjaman tergantung dari sumber modal dan kebijakan pengurus atau melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT). Besar kecilnya tingkat bunga simpanan dan pinjaman akan menentukan perolehan SHU dalam periode tertentu serta manfaat ekonomis yang diperoleh anggota.
- Secara garis besar rata rata tingkat bunga pinjaman yang diberikan dari berbagai penyalur pinjaman sebagai berikut:
Berkisar | ||
Penyalur | Flat | Efektif |
Bank Umum | 12% | 21,5% |
BPR | 14% | 24,9% |
Koperasi Unit SP | 14% | 24,9% |
LKM | 30% | 31,7% |
DanaTunai e-commerces | 45% | 74,8% |
Kartu Kredit | 13,5% | 24,0% |
Pinjol pada umumnya | 100% | ? |
Sumber modal kerja simpan pinjam dapat diperoleh dari:
SUMBER | JUMLAH | % Rate efektif |
Per Tahun | ||
Simpanan Pokok & Wajib | 100.000.000 | 0% |
Simpanan Sukarela | 1.000.000.000 | 6% |
Pinjaman Bank (KUR) | 1.000.000.000 | 6% |
Pinjaman khusus | 1.000.000.000 | 8% |
Total | 3.100.000.000 | |
Pinjaman yg disalurkan (65%) | 2.015.000.000 | Asumsi 65% |
Berikut contoh SHU kotor dari layanan simpan pinjam:
PELAYANAN ANGGOTA | |
Pendapatan bunga pinjaman (14%) | 501.735.000 |
Pendapatan deposito | 20.000.000 |
Pendapatan administrasi | 20.000.000 |
Jumlah Pendapatan | 541.735.000 |
BEBAN LANGSUNG | |
Beban bunga | 200.000.000 |
Beban Penyisihan Piutang | 40.300.000 |
Jumlah Beban Langsung | 240.300.000 |
SHU Kotor | 301.435.000 |
SHU KOTOR PER BULAN | 25.119.583 |
- USAHA RETAIL
- Saat ini usaha retail atau kelontong sudah merebak hingga ke desa atau perkampungan. Secara umum pasar yang tersedia porsinya semakin kecil. Kelebihan dari koperasi adalah konsumen utamanya adalah anggota. Jadi semakin banyak anggotanya semakin besar potensi pasarnya.
- Namun bila area desa cukup luas, sehingga tempat toko kopdes dengan sebagian tempat tinggal anggota cukup jauh, berpotensi mengurangi jumlah anggota yang berbelanja di KopDes. Oleh karena itu tingkat loyalitas anggota dalam berbelanja di toko koperasi menentukan pendapatan koperasi.
- Apa saja yang dibutuhkan anggota baik dalam keseharian maupun dalam aktivitas memperoleh pendapatan. Berdasarkan dari kebutuhan anggota dan kemampuan koperasi dalam melayani setidaknya dapat diestimasi berapa jumlah penjualan kepada anggota.
- HARGA JUAL ECERAN
Harga jual ditingkat pengecer (end user) berkisar 106% – 118% dari harga beli. Penentuan harga jual ini berbeda menurut kelompok produknya. Secara total laba kotor yang diperoleh berkisar 10%-14% dari penjualan.
- HARGA JUAL GROSIR
Harga jual grosir dengan berkisar 103% – 108% dari harga beli. Penentuan harga jual ini berbeda menurut kelompok produknya. Secara total laba kotor diperoleh berkisar 3%-6% dari penjualan.
- PERPUTARAN MODAL KERJA
Mengendalikan perputaran modal kerja adalah bagian yang penting dari usaha retail dalam rangka menjaga tingkat efisiensi penggunaan moda kerja. Perputaran modal kerja di tentukan dari terhentinya dana di persediaan, piutang, dan penambahan modal kerja dari hutang pembelian.
PERKIRAAN LABA KOTOR
Pelayanan Anggota | JUMLAH | % |
Penjualan per bulan | 130.000.000 | 100% |
Harga pokok penjualan | 114.400.000 | 88% |
Laba Kotor | 15.600.000 | 12% |
PERKIRAAN KEBUTUHAN MODAL KERJA
Persediaan | 57.200.000 | Persediaan berutar 2x dalam sebulan |
Piutang | – | Semua penjualan tunai |
Jumlah | 57.200.000 | |
Hutang pembelian | (28.600.000) | Diperkirakan 50% dari pembelian dengan syarat tempo |
Modal kerja | 28.600.000 | |
Minimal Kas | 14.300.000 | Diperkirakan minimal saldo kas |
Total Modal Kerja | 42.900.000 |
- USAHA JASA
Koperasi dapat memberikan layanan jasa, antara lain:
- Penyewaan peralatan pertanian
- Penyewaan Pergudangan
- Jasa Angkut atau transportasi
- Jasa PPOB
- Jasa tenaga pengecatan atau renovasi bangunan
- Jasa laundry
- Dan jasa lainnya
- SISTEM INFORMASI KEUANGAN
Sistem informasi keuangan Koperasi Merah Putih atau Kopdes dirancang untuk mengelola keuangan koperasi secara digital, transparan, dan akuntabel. Sistem ini mencakup pencatatan pembelian, penjualan, pergerakan barang, simpanan, pinjaman, pengelolaan keuangan, serta pembuatan laporan keuangan yang otomatis dan terintegrasi.
Sistem informasi keuangan koperasi yang ideal harga nya tidak murah, bisa puluhan juta atau ratusan juta. Bila pembayaranya bisa dilakukan per bulan kemungkinan di atas 500 ribu per bulan per user.
Untuk itu sistem informasi keuangan yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan minimal dan dapat dikembangkan sesuai perkembangan koperasi. Standarnya sudah bisa menyajikan laporan keuangan koperasi sesuai SAK-EP.
Berikut adalah beberapa aspek penting dari sistem informasi keuangan Koperasi konsumen dan simpan pinjam
- Pencatatan Simpan Pinjam:
- Sistem ini mencatat simpanan anggota, perhitungan bunga, denda, biaya administrasi simpanan
- Sistem ini mencatat pengajuan pinjaman, persetujuan pinjaman, pencairan pinjaman, angsuran pinjaman, pelunasan pinjaman sebelum jatuh tempo
- Pencatatan Pembelian
- Sistem ini mencatat order pembelian, penerimaan item, faktur pembelian, dan retur pembelian
- Pencatatan Penjualan
- Sistem ini mencatat order penjualan, pengiriman barang, faktur penjualan, dan retur penjualan
- Sistem Point of Sales
- Manejemen Persediaan
- Sistem ini mengelola daftar item, Bill of material, pergerakan stok dari satu gudang ke gudang lainnya, penyesuian stok, pemakaian bahan, dan perakitan.
- Manajemen Keuangan:
- Sistem ini mencatat transaksi pembayaran melalui kas dan bank, jurnal umum, pembayaran hutang, dan penerimaan piutang.
- Laporan Keuangan:
- Laporan keuangan meliputi posisi keuangan, perhitungan hasil usaha, arus kas secara real time
- Laporan Operasional
- Laporan pembelian, persediaan, hutang, penjualan, piutang, kas bank harian
- Buku besar
- Laporan simpanan, pinjaman, dan kolektifitas pinjaman
Artikel Terkait: